Saturday, February 16, 2013

001 TAFSIR AL-FATIHAH: Ayat 5


5 -{إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ}

5 - “Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan”


Kosakata

[إِيَّاكَ]: Pada Engkau. Sebuah kata ganti objek yang didahulukan di awal kalimat; mengisyaratkan pengkhususan, sehingga maknanya ‘Hanya kepada Engkau (saja) lah”

[نَعْبُدُ] : Kami menyembah; kami beribadah.

[نَسْتَعِينُ] : Kami meminta (memohon) bantuan atau pertolongan.


TAFSIR (Tafsir As-Sa’dy):

Firman-Nya { إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ} “Hanya kepada Engkau-lah kami menyembah dan hanya kepada Engkau-lah kami memohon pertolongan”, yakni kami mengkhususkan kepada-Mu semata, kami peruntukkan segala ibadah dan permintaan akan pertolongan. (Dimaknai demikian) karena mendahulukan suatu kata yang menjadi objek menunjukkan suatu pembatasan, yaitu menetapkan hal tersebut bagi yang disebutkan dan meniadakannya dari selainnya. Maka seolah-olah berkata, kami menyembah-Mu, dan tidak menyembah selain diri-Mu, kami meminta pertolongan kepada-Mu, dan tidak meminta pertolongan pada selain diri-Mu. Didahulukannya penyebutan ibadah daripada permintaan akan pertolongan adalah di antara bentuk mendahulukan hal yang umum dari hal yang khusus, serta perhatian dalam mendahulukan hak-hak Allah daripada hak hamba-Nya.


Ibadah adalah sebuah kata yang mencakup apa saja yang dicintai oleh Allah dan diridhai-Nya berupa perbuatan maupun perkataan, baik yang lahir maupun yang batin, dan memohon pertolongan adalah bersandar kepada Allah dalam mendapatkan kemaslahatan dan menolak kemudaratan, diiringi dengan keyakinan yang kuat kepada-Nya dalam mewujudkan semua itu.

Melaksanakan ibadah kepada Allah dan memohon pertolongan kepada-Nya merupakan jalan bagi sebuah kebahagiaan yang abadi dan keselamatan dari segala kejahatan. Maka tidaklah ada cara untuk mendapatkan keselamatan kecuali dengan melaksanakan kedua hal tersebut, dan sesungguhnya sebuah ibadah itu dikatakan sebagai ibadah apabila ibadah tersebut diambil contohnya dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yang dilaksanakan dengan tujuan mencari Wajah Allah semata; dengan kedua faktor ini jadilah perbuatan bersangkutan sebagai ibadah.

Disebutkannya permohonan pertolongan setelah ibadah padahal sebenarnya memohon pertolongan itu adalah bagian dari ibadah itu sendiri adalah karena kebutuhan hamba di dalam seluruh ibadah-ibadah mereka. Sebab bila Allah tidak menolongnya, maka takkan terwujud untuknya sesuatu yang dikehendakinya dari pelaksanaan perintah maupun menghindari larangan.




-----------------------------


Terjemahan tafsir mengandalkan kitab Tafsir Al-Qur'an (Tafsir As-Sa'dy) cetakan Pustaka Shahifa.

Disusun dan ditulis oleh Hasan Al-Jaizy

No comments:

Post a Comment