Hikmah
tauhid yang tersirat adalah bahwasanya hati tidak akan tenang, tenteram dan
damai kecuali dengan tersambung dan sampai kepada Allah. Kecintaan dan
keinginan terhadap sesama makhluk tidak boleh ditujukan kepada dzatnya. Karena,
tidak ada yang boleh diinginkan dan dicintai karena dzatnya kecuali Allah, dan
segala sesuatu pasti akan berpulang kepada-Nya. Mustahil jika segala sesuatu
berakhir kepada dua dzat yang berbeda, sebagaimana mustahilnya penciptaan
makhluk oleh dua dzat berbeda.
Maka
itu, siapa saja yang kecintaan, keinginan, kehendak dan ketaatannya ditujukan
kepada selain Allah, niscaya semua itu akan sia-sia dan lenyap begitu saja.
Bahkan orang tersebut akan ditinggalkan oleh sesuatu yang paling dibutuhkannya.
Sebaliknya, siapa saja yang cinta, harapan dan kecemasannya hanya ditujukan
kepada Allah Ta’ala, niscaya ia akan mendapatkan keuntungan abadi berupa kenikmatan, kelezatan, kebahagiaan dan keberkahan dari-Nya.
------------------------------
Sumber: Fawaaid Al-Fawaaid, Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah
Penerjemah: A. Sjinqithi Djamaluddin
ditulis ulang oleh Hasan Al-Jaizy
No comments:
Post a Comment