Dosa
merupakan salah satu bentuk penelantaran atau pengabaian Allah terhadap
hamba-Nya. Seandainya Allah tidak membersihkan seorang hamba dari keburukan
yang membuatnya berdosa, tentu hamba itu tak mungkin bias membersihkan dirinya
sendiri. Oleh sebab itulah, setiap hamba sangat butuh untuk bersimpuh dan
memohon kepada-Nya agar diselamatkan dari segala hal yang mengantarkannya
kepada dosa. Dan apabila hamba itu sudah melakukan dosa –atas takdir Allah-
maka dia pun sangat butuh untuk bersimpuh dan berdoa agar Allah
menghindarkannya dari segala akibat dan hukumannya.
Dari
sini, dapat disimpulkan bahwa ada 3 hal pokok yang sangat dibutuhkan
oleh seorang hamba; bahkan ia tidak akan beruntung kecuali dengan melakukan
ketiganya, yaitu: (1) Bersyukur, (2) Memohon Kesejahteraan, (3)
Bertaubat dengan sebenar-benarnya.
Setelah
merenungi lebih jauh, ternyata masalah penelantaran Allah terhadap hamba-Nya
tidak terlepas dari sikap penuh harap akan keridhaan-Nya dan khawatir akan
adzab-Nya. Kedua sikap tersebut tidak berada di tangan hamba, tetapi berada di
tangan Allah Yang Membolak-balikkan hati dan Yang mengubahnya sebagaimana
dikehendaki-Nya.
Jika
Allah memberi taufik kepada hamba itu, niscaya ia akan mampu menghadapkan diri
kepada-Nya dengan sepenuh hati, dan hatinya akan dipenuhi perasaan harap dan
khawatir tersebut. Sebaliknya, jika Allah ingin menelantarkan hamba tersebut
niscaya ia dibiarkan berada dalam keburukannya. Akibatnya, ia tidak mau
menghadapkan hatinya kepada Allah dan tidak akan memohon kepada-Nya untuk
memberinya taufik.
Sungguh,
apa-apa yang dikehendaki Allah pasti terjadi dan apa-apa yang tidak
dikehentaki-Nya pasti tidak akan pernah terjadi.
Sumber: Fawaaid Al-Fawaaid, Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah
Diketik ulang dari Fawaidul Fawaid cetakan Pustaka Imam Syafi'i
No comments:
Post a Comment