Friday, February 15, 2013

Pintu-pintu Ma’rifatullah

Ada dua pintu (cara) yang sangat lebar untuk bisa sampai kepada ma’rifatullah jenis yang kedua, yaitu sebagai berikut:

Pertama: Dengan memikirkan dan merenungi seluruh ayat Al-Qur’an, disertai pemahaman yang mendalam tentang Allah dan Rasul-Nya.

Kedua:  Dengan memikirkan ayat-ayat Allah yang terlihat (ciptaan-Nya) dan merenungi hikmah-Nya di balik ayat-ayat tersebut; serta memikirkan kekuasaan-Nya, kelembutan-Nya, kebaikan-Nya, keadilan-Nya, dan perlakuan adil-Nya terhadap makhluk.

Tujuan dari semua ini ialah; dengan memahami makna Asma’ Al-Husna, keagungan dan kesempurnaan nama-nama-Nya, dan bahwa hanya Allah semata yang memiliki nama-nama tersebut, serta hubungan semua nama itu dengan makna penciptaan dan perintah; diharapkan seseorang menjadi hamba yang faham betul akan hakikat semua perintah dan larangan-Nya, qadha’ dan qadar-Nya, mengerti tentang asma dan sifat-Nya, serta memahami hakikat ketetapan-ketetapan agama yang bersifat syar’I (berdasarkan dalil naqli) maupun yang bersifat kauni (yang ada dalam alam semesta).

{ذَٰلِكَ فَضْلُ ٱللَّهِ يُؤْتِيهِ مَن يَشَآءُ ۚ وَٱللَّهُ ذُو ٱلْفَضْلِ ٱلْعَظِيمِ}

“Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (Q.S. Al-Hadid: 21)



Sumber: Fawaaid Al-Fawaaid, Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah
Penerjemah: A. Sjinqithi Djamaluddin

diketik  ulang oleh Hasan Al-Jaizy


No comments:

Post a Comment