KESADARAN seringkali
menyeruak kala sebuah nasihat mengetuk telinga seseorang. Namun, sesaat setelah
ia meninggalkan majelis tempat nasihat tersebut diberikan kepadanya, kekerasan
hati dan kelalaian jiwa kembali merajai.
Aku (Ibnul Jauzy) mencoba mencari tahu penyebabnya
hingga aku pun berhasil mengetahuinya. Aku bahkan berhasil mengetahui bahwa
manusia tidak sama dalam kemampuan mempertahankan kesadaran tersebut. Secara
umum hati tak terjaga lagi sesudah mendengakan nasihat dikarenakan dua faktor:
[1] Nasihat seumpama cambuk, rasa sakit yang
diakibatkannya tak terasa lagi sesudah ia diangkat dari objeknya.
[2] Saat mendengarkan nasihat, kondisi seseorang
benar-benar steril dari segala sesuatu. Kala itu ia telah berlepas diri dari
kesibukan-kesibukan duniawi dengan jiwa dan raganya, dan ia cuma memfokuskan
hatinya pada apa yang tengah didengarnya. Tapi, saat ia kembali kepada
kesibukan-kesibukan dunia, ia pun kembali terpesona dengan hiasan-hiasannya,
maka bagaimana mungkin ia akan tetap seperti sediakala?!
Tak sampai di situ, ternyata orang-orang yang sadar
saat mendengarkan nasihat itu pun ternyata tak sama dalam kemampuan
mempertahankan kesadarannya.
Di antara mereka ada sekelompok orang yang membulatkan
tekad untuk tetap berada dalam kesadarannya, tanpa mau menoleh sedikit pun ke
belakang, dan kalau pun kafilah syahwat mau menghentikannya tentu mereka akan
berteriak keras-keras menolaknya, seperti yang dikatakan Hanzhalah tentang
dirinya sendiri, “Hanzhalah telah berbuat nifak!” (H.R.
Muslim, no. 2750)
Di antara mereka ada sekelompok orang yang suatu waktu
dihasung hawa nafsu untuk melupakan apa yang telah didengarnya, namun pada kali
yang lain nasihat-nasihat yang telah dipersembahkan kepadanya menyerunya untuk
mengamalkannya; mereka laksana batang padi yang dipermainkan oleh terpaan angin
ke sana ke mari. Dan ada pula sekelompok orang yang terpengaruh oleh nasihat
hanya saat mendengarnya saja. Kelompok ini sama seperti yang Anda alirkan di
atas batu karang yang halus.
Sumber: Shaid
Al-Khatiir, Ibnul Jauzy, cet. Darul Uswah, September 2010
Berminat pada buku ini?
Lihat Deskripsi buku ini dan pesan di: http://pustakailmu.com/buku-shaidul-khatir#.UTxQDKKxWoA
No comments:
Post a Comment