Seorang
hamba Allah tidak akan terlepas dari perintah dan musibah-Nya. Ia membutuhkan,
bahkan sangat membutuhkan pertolongan-Nya ketika menerima perintah sedangkan
ketika mendapatkan musibah, ia membutuhkan uluran kasih sayang-Nya.
Kasih
sayang yang ia dapatkan ketika ditimpa musibah sebanding dengan kadar perintah
Allah yang dikerjakannya. Jika dia melaksanakan perintah itu secara sempurna,
lahir dan batin, niscaya ia akan mendapatkan kasih sayang secara lahir dan
batin. Akan tetapi, jika perintah itu dilaksanakan dalam bentuk lahirnya saja,
tanpa mencakup hakikatnya, niscaya ia hanya akan memperoleh kasih sayang secara
lahiriah, namun sedikit sekali kasih sayang secara batin yang diraihnya.
------------------------------
Sumber: Fawaaid Al-Fawaaid, Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah
Penerjemah: A. Sjinqithi Djamaluddin
ditulis dan ditata ulang oleh Hasan Al-Jaizy
No comments:
Post a Comment