Friday, February 15, 2013

05 Keutamaan Adzan

Dari Abdullah bin Abdurrahman, Abu Said Al-Khudry berkata kepadanya, “Sesungguhnya aku melihatmu menyukai kambing dan pedesaan, dan jika engkau sedang bersama kambing-kambingmu di pedalaman, maka adzanlah untuk shalat dan keraskanlah suaramu dengan panggilan adzan. Karena:


«لا يَسْمَعُ مَدَى صَوْتِ المُؤَذِّنِ جِنٌّ وَلا إنْسٌ وَلا شَيْءٌ إلا شَهِدَ لَهُ يَومَ القِيَامَةِ»

“Sesungguhnya tidaklah gema suara muadzin terdengar oleh jin maupun manusia kecuali akan menjadi saksi baginya pada hari kiamat.”

Abu Said berkata, “Aku mendengar hal itu dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. (H.R. Bukhary, no. 609)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anh, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

«لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الأَوَّلِ ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إلَّا أَنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ لاسْتَهَمُوا .. »

“Jika orang-orang tahu apa yang ada pada adzan dan shaf pertama, kemudian mereka tidak mendapatkannya, kecuali dengan cara diundi, niscaya mereka mau diundi.” (H.R. Bukhary, no. 615, dan Muslim, no. 437)

Dari Muawiyah radhiyallahu anh berkata, “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

«المُؤَذِّنُونَ أَطْوَلُ النَّاسِ أَعْنَاقاً يَومَ القِيَامَةِ»

“Muadzin adalah orang yang paling panjang lehernya (maknanya: paling banyak amalnya – Syarah Shahih Muslim) pada hari kiamat.” (H.R. Muslim, no. 387)


Sumber: مختصر الفقه الإسلامي في ضوء القرآن والسنة, karya Muhammad bin Ibrahim At-Tuwaijiry

No comments:

Post a Comment