Apabila
Anda bertanya, “Seperti apakah kasih sayang secara batin yang diperoleh hamba
ketika ditimpa musibah?” maka kami jelaskan sebagai berikut:
Kasih
sayang secara batin adalah sesuatu yang akan menciptakan ketenangan dan
kedamaian, serta menghilangkan keresahan, kegundahan, dan keluh kesah dari hati
hamba ketika tertimpa musibah.
Pada
kondisi demikian, seorang hamba akan merendahkan diri di hadapan Rabbnya dengan
penuh rasa hina, memandang-Nya dengan hatinya, dan bersimpuh kepada-Nya dengan
segenap jiwanya. Pengakuan terhadap kasih sayang Allah telah menyibukkan
dirinya dari kepedihan deritanya. Keyakinannya tentang kebaikan takdir Allah
membuatnya tidak merasakan lagi pahit musibahnya. Ia pun menyadari kalau
dirinya semata-mata seorang hamba yang –suka atau tidak suka- mesti menjalani
takdir Rabbnya. Jika ridha akan hal itu, niscaya ia akan mendapatkan
keridhaan-Nya. Namun, jika ia tidak ridha, maka kemurkaan-Nya lah yang akan
diperolehnya.
Kasih
sayang secara batin ini merupakan buah dari mu’amalah bathiniyyah
(kesalehan batin). Semakin saleh batinnya, semakin bertambah kasih sayang
secara batin yang diperolehnya. Sebaliknya, semakin berkurang kesalihan
batinnya, maka semakin berkurang kasih sayang secara batin yang diraihnya.
------------------------------
Sumber: Fawaaid Al-Fawaaid, Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah
Penerjemah: A. Sjinqithi Djamaluddin
ditulis dan ditata ulang oleh Hasan Al-Jaizy
No comments:
Post a Comment