ORANG yang memikirkan
secara saksama akibat setiap perbuatan sebelum melakukannya pasti akan menuai
manfaatnya dan selamat dari madharatnya. Sedang orang yang tak mau merenungkan
akibat setiap tindakan pasti akan kalah oleh hawa nafsunya. Keselamatan yang
diharapkannya pun justru berubah menjadi kecelakaan, sementara kesenangan yang
diinginkannya malah berubah menjadi kesengsaraan.
Untuk mengetahui akibat suatu perbuatan di masa
mendatang, Anda bisa melakukannya dengan mengingat-ingat suatu perbuatan di
masa lalu.
Di sepanjang usia Anda pasti Anda sudah pernah
mendurhakai Allah atau mentaati-Nya. Pertanyaannya: ke mana kelezatan
kemaksiatan yang pernah Anda lakukan itu? Dan ke mana keletihan ketaatan yang
pernah Anda kerjakan itu? Oh, rupanya semuanya telah pergi beserta seluruh
perkara yang mengiringinya! Alangkah menyenangkannya andai dosa ikur berhenti
berbarengan dengan berhentinya perbuatan!
Untuk lebih menghayati masalah ini aku meminta Anda
membayangkan saat-saat menjelang kematian dan pahitnya penyesalan atas
keteledoran semasa hidup. Aku tidak ingin menanyai Anda tentang cara penyesalan
mengalahkan manisnya berbagai macam kesenangan. Karena, manisnya berbagai macam
kesenangan telah berubah menjadi buah yang teramat pahit, hingga yang tersisa
tinggal pahitnya kesedihan yang tak terperikan. Aku hanya ingin meminta Anda
memikirkan akibat semua jenis perbuatan.
Pendek kata, renungkanlah akibat! Pasti Anda
akan selamat. Dan jangan turuti kemauan hawa nafsu, karena Anda pasti akan
menyesal!
Sumber: Shaid
Al-Khatiir, Ibnul Jauzy, cet. Darul Uswah, September 2010
Berminat pada buku ini?
Lihat Deskripsi buku ini dan pesan di: http://pustakailmu.com/buku-shaidul-khatir#.UTxQDKKxWoA
No comments:
Post a Comment