Saturday, March 16, 2013

Memikirkan Akhir Kehidupan



ORANG  yang memikirkan akhir kehidupan pasti akan menaruh kewaspadaan. Dan orang yang meyakini lamanya perjalanan tentu akan melakukan persiapan.

Aku sungguh heran kepada Anda, wahai orang yang meyakini sesuatu kemudian melupakannya! Aku sungguh takjub pada Anda, wahai orang yang mempercayai bahaya sesuatu tetapi lantas mendekatinya! Dan aku begitu takjub pada Anda kala Anda takut pada manusia padahal Anda seyogyanya hanya takut pada Allah.

Aku sangat kaget melihat Anda yang menuruti keinginan hawa nafsu untuk mengejar apa yang disangkanya,tetapi Anda tidak memaksanya untuk mengejar apa yang Anda yakini.

Hal yang paling mengherankan adalah Anda gembira dalam keterpedayaan Anda, namun Anda lupa apa yang disiapkan untuk Anda.


Anda terpedaya oleh kesehatan Anda, tetapi Anda melupakan datangnya penyakit. Anda terkecoh oleh kesentosaan Anda, namun Anda melalaikan datangnya saat sakit Anda. Kematian orang lain telah secara kasat mata memperlihatkan kematian Anda, dan terkaparnya orang lain sebelum kematian telah secara terang mempertontonkan terkaparnya Anda. Tapi, berburu beraneka kesenangan memang telah membuat Anda lupa memikirkan saat rusaknya diri Anda.

كأنّك لم تسمع بأخبار من مضى ... ولم تر في الباقين ما يصنع الدهر !
فإن كنت لا تدري فتلك ديارهم ... محاها مجال الرّيح بعدك والقبر !

“Kamu seolah tak pernah mendengar kisah orang-orang sebelummu
Dan tak pernah menyaksikan perilaku masa pada manusia yang tersisa
Jika kamu memang tak tahu maka lihatlah rumah-rumah mereka
Dia telah terhapus terpaan angina dan kuburan sepeninggal mereka”

Sudah sangat sering aku melihat pemilik kedudukan baru sadar kala telah dilengserkan! Sudah sangat sering aku menyaksikan pemilik istana diganti oleh musuhnya sesaat setelah ia dipecat! Maka sadarlah, wahai orang yang setiap saat berjalan ke kondisi seperti itu tapi perbuatannya adalah perbuatan orang yang tidak faham dan tidak tahu!

فيا من كل لحظة إلى هذا يسري، وفعله فعل من لا يفهم ولا يدري...

“Bagaimana mungkin mata tertidur dengan sangat lelap
Padahal dia tidak tahu kemana dia akan ditempatkan?!”


Sumber:  Shaid Al-Khatiir, Ibnul Jauzy, cet. Darul Uswah, September 2010







Berminat pada buku ini?

Lihat Deskripsi buku ini dan pesan di: http://pustakailmu.com/buku-shaidul-khatir#.UTxQDKKxWoA


No comments:

Post a Comment