MENURUT pembawaannya
manusia punya kecenderungan yang kuat pada dunia dan ia merupakan bagian tak
terpisahkan darinya. Sedang ketertarikan pada akhirat adalah sesuatu yang tidak
bersenyawa dengannya, dan ia merupakan bagian yang terpisah darinya.
Orang yang tak punya ilmu sering menganggap
kecenderungan pada akhirat sebagai kecenderungan yang (harus) lebih dominan,
karena ancaman-ancaman yang didengar seseorang dari Al-Qur’an. Padahal, yang
benar tidak demikian.
Kecenderungan tabiat manusia pada dunia tak ubahnya
seperti air mengalir yang senantiasa mencari tempat yang lebih rendah, dan bila
hendak naik ke atas ia mesti bersusah payah untuk mewujudkannya.
Ulama syariah pun mengatakan, “Dengan motiivasi dan
ancaman, pasukan akal menjadi kuat.”
Lain kecenderungan pada akhirat, lain pula
kecenderungan tabiat manusia pada dunia. Ia teramat kuat, sehingga tak
mengherankan kalau dia memenangi pertarungan, sedang kekalahannya adalah
sesuatu yang luar biasa.
Sumber: Shaid
Al-Khatiir, Ibnul Jauzy, cet. Darul Uswah, September 2010
Berminat pada buku ini?
Lihat Deskripsi buku ini dan pesan di: http://pustakailmu.com/buku-shaidul-khatir#.UTxQDKKxWoA
No comments:
Post a Comment