Tuesday, March 5, 2013

002 Tafsir Al-Baqarah: Ayat 5

5 - {أُولَئِكَ عَلَى هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ}

5 - “Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang beruntung.”


TAFSIR AS-SA’DY

{ أُولَئِكَ } “Mereka itulah,” yaitu yang bersifat dengan sifat-sifat terpuji tersebut { عَلَى هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ }  “yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka,” yakni yang tetap di atas petunjuk yang besar; karena pemakaian kata yang tidak terbatas (nakirah) adalah untuk ungkapan mengagungkan. Dan hidayah apalagi yang lebih agung dari sifat-sifat yang telah disebutkan yang mengandung keyakinan yang benar dan perbuatan-perbuatan yang lurus? Pada hakikatnya hidayah itu hanya seperti hidayah yang ada pada mereka tersebut, sedangkan apa-apa yang bertentangan dengan itu adalah kesesatan. Dan dipakai kata عَلى (di atas) dalam posisi kalimat di sini menujukkan pada ketinggian, adapaun dalam posisi kata kesesatan memakai kata فِي (di dalam) sebagaimana dalam firman-Nya:


{ وَإِنَّا أَوْ إِيَّاكُمْ لَعَلَى هُدًى أَوْ فِي ضَلالٍ مُبِينٍ }

“Dan sesungguhnya kami atau kamu (orang-orang musyrik) pasti berada di atas kebenaran atau dalam kesesatan yang nyata.” (Q.S. Saba: 24)

Hal itu karena ahli hidayah adalah tinggi dengan hidayah tersebut. Adapun ahli kesesatan yang tenggelam di dalamnya adalah terhina.

Kemudian Allah berfirman, { وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ } “Dan merekalah orang-orang yang beruntung.” Keberuntungan adalah memperoleh hal yang diinginkan dan selamat dari hal yang dikhawatirkan. Pembatasan keberuntungan hanya pada mereka, karena tidak ada jalan menuju kepada keberuntungan kecuali dengan menempuh jalan mereka tadi, dan jalan-jalan selain jalan tersebut, maka itu semua adalah jalan kesengsaraan, kehancuran, dan kerugian yang akan menjerumuskan penempuhnya kepada kebinasaan. Oleh karena itu, ketika Allah menyebutkan sifat-sifat kaum Mukminin yang hakiki, Dia menyebutkan pula sifat-sifat kaum kafir yang menampakkan kekufuran mereka yang durhaka kepada Rasul di ayat berikutnya.




Terjemahan tafsir mengandalkan kitab Tafsir Al-Qur'an (Tafsir As-Sa'dy) cetakan Pustaka Shahifa.

Disusun dan ditulis oleh Hasan Al-Jaizy


No comments:

Post a Comment